Mzm 18:1-7

Tak akan ada orang yang mengerti lebih baik tentang keadaan kita yang sesungguhnya kecuali diri kita sendiri dan Tuhan. Tuhan sudah jelas tahu semuanya tentang kita, bahkan sebelum kita mengutarakannya, Dia sudah tahu karena Dia memang mahatahu. Sebelum kita melangkah melakukannya, Dia pun sudah tahu apa yang akan kita lakukan.
Seberapa berat dan sangat menakutkan situasi yang akan kita hadapi, kekacauan yang bakal timbul, kemungkinan terburuk atau kehilangan terbesar yang bisa terjadi, semua keputusan yang penuh risiko, hanya diri kita sendiri yang paling tahu.
Jadi, jika kita ceritakan kepada orang lain, ada kemungkinan mereka diam tanpa komentar.

Dari komentar dan nada mereka ketika menanggapi curhat kita, kita akan tahu bahwa orang hanya mengerti di permukaan saja dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Mungkin kita berpikir, jika mereka dalam situasi kita, belum tentu mereka kuat untuk menanggungnya. Malah kadang² menceritakan kepada orang² yang salah bisa membuat masalahnya bertambah berat bebannya. Permasalahan yang kita curhatkan,
bukannya mendapat jalan keluar, malah tersebar luas ke-mana² dan sikap orang² menjadi lain terhadap kita. Lalu, jika orang² lain tidak bisa kita harapkan, apa yang harus kita lakukan untuk menanggulangi masalah yang sedang kita hadapi?

Akhirnya kita sadar bahwa hanya hadirat Tuhan yang bisa menjadi tempat terbebas dan terbaik bagi kita untuk menceritakan segala sesuatu. Ya, tidak ada tempat lain yang sama seperti hadirat Tuhan, di mana kita bisa mencurahkan isi hati kita sebebas²nya tanpa rasa takut bahwa permasalahan kita akan menyebar luas ke mana². Di hadirat Tuhan, kita tidak akan bertemu dengan wajah² yang juga terlihat cemas dan ketakutan, tetapi kita akan mendapatkan ketenangan dan kekuatan! Apa yang harus kita lakukan? Kita hanya harus meluangkan waktu, merendahkan hati, duduk diam menutup mata dan datang kepada Tuhan! Mungkin yang menemani kita hanyalah keheningan, namun di dalam keheningan itulah Tuhan mengirimkan kedamaian, ketenangan, dan kekuatan yang belakangan sirna karena permasalahan yang sedang kita hadapi. Lalu, di dalam ketenangan itulah, kita mampu mendengarkan suara Tuhan yang memberikan kita hikmat dan jalan keluar yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Mungkin juga Tuhan tidak memberikan jalan keluar, tetapi penyertaanNya yang kita rasakan akan memberikan kita kekuatan dan keberanian untuk menghadapi semua permasalahan itu. Kita sungguh merasakan bahwa Ia menyertai kita dan kuat menggenggam tangan kita. Itu saja sudah cukup bagi kita!

Memang, seharusnya kita belajar lebih mengandalkan Tuhan daripada bersandar kepada manusia. Manusia terbatas kemampuannya, namun Tuhan, Dialah yang mahakuasa!

Tuhan adalah tempat yang paling pas untuk kita curhat karena di sana ada ketenangan dan jawaban. Tapi apakah di masa pandemi ini kita sungguh mengandalkan Tuhan? Hanya kita yang tahu, apakah sungguh beribadah kepada-Nya? Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku (ay.3) Selamat pagi salam sehat*jaga diri*jaga sesama*tetap di rumah ingat zona kita*pakai masker jika harus keluar rumah*Tuhan Yesus Memberkati*

Pdt. Obet Ginting dan keluarga.