Ibr.10:19-25

1 Tes.5:11 “Nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu.

Rusa Afrika secara naluriah membentuk “lingkaran kewaspadaan” saat beristirahat di padang sabana. Rusa² biasa duduk berkelompok dengan posisi masing² menghadap ke luar ke arah yang ber-beda². Dengan cara tersebut, mereka dapat memantau keadaan di sekeliling mereka 360 derajat dan berkomunikasi apabila ada bahaya atau kesempatan yang mendekat. Rusa² dalam kelompok itu tidak memperhatikan diri sendiri, tetapi saling menjaga.
Begitu jugalah hikmat Allah bagi orang kristen (para pengikut Yesus), Alkitab mendorong kita, “Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan² ibadah kita” (Ibr.10:24-25).
Kita tidak dimaksudkan untuk berjalan sendiri, sebagaimana dijelaskan oleh penulis Ibrani. Bersama, kita akan lebih kuat. Kita dapat “saling menasihati” (ay.25), untuk “menghibur mereka, yang berada dalam ber-macam² penderitaan dengan penghiburan yang [kita] terima sendiri dari Allah” (2Kor1:4), dan saling membantu untuk tetap mewaspadai upaya² Iblis yang “berjalan keliling sama seperti singa yang meng-aum² dan mencari orang yang dapat ditelannya” (1Ptr.5:8).
Kepedulian terhadap satu sama lain bukan hanya dimaksudkan agar kita bertahan, melainkan untuk membuat kita serupa dengan Yesus: yakni sebagai hamba² Allah yang membawa kasih dan dampak bagi dunia—sebagai umat yang bersama menantikan dengan yakin Kerajaan Allah yang akan datang. Kita semua membutuhkan dorongan semangat, dan Allah akan menolong kita untuk menolong satu sama lain mendekat kepada-Nya ber-sama² dalam kasih.
Pernahkah Kita menerima kekuatan dan pertolongan dari saudara seiman? Sebaliknya pernahkah kita memberi kekuatan dan pertolongan kepada orang lain?
Siapa yang dapat kita semangati hari ini engan kasih Allah? Salam sehat, waspada, pakai masker, jaga jarak, hindari berkerumun, dalam menjaga saudara, semangat! Dari Pdt. Obet Ginting dan keluarga.