Artikel ini dikutip dari Jawaban.com

Puji Astuti
Official Writer

Siapa yang tidak sedih ketika pasangan hidupnya meninggal dunia, namun Yehezkiel harus mentaati Tuhan ketika ia mendengar firman Tuhan agar ia tidak meratapi kematian istrinya. Siapakah Yehezikel sebenarnya? Yuk kita ikuti pembahasan Fakta Alkitab ini lebih lanjut.

Yehezkiel, seorang imam yang dipercaya dari garis keturunan Yosua dan Rahab

Dia adalah seorang imam, karena itu ia berasal dari suku Lewi dan ayahnya bernama Buzi (Yehezkiel 1:3). Yehezkiel diperkirakan lahir sekitar tahun 622 SM. Menurut tradisi Yahudi seperti yang dituliskan di Talmud dan Mirash, garis keturunannya berasal dari Yosua hasil pernikahannya dengan Rahab, perempuan Kanaan dari kota Yerikho.

Arti nama Yehezkiel

Nama Yehezkiel, dalam Bahasa Inggris adalah Ezekiel atau Ezeckiel dan dalam Bahasa Ibrani adalah Yehezqel. Arti nama Yehezqel (יְחֶזְקֵאל ) adalah “Tuhan akan menguatkan”. Nama tersebut diambil dari akar kata chazq yang artinya “menguatkan” dan ‘el yang artinya adalah “Tuhan”.

Mendapatkan penglihatan tentang mahluk dengan empat muka di tepi sungai Kebar

Yehezkiel adalah salah satu imam yang ikut menjalani pembuangan di Babel setelah Yoyakhin, Raja Yehuda yang ditaklukan oleh bangsa Babel. Masa pembuangan ini terjadi pada tahun 597 M, dan Yehezkiel mendapatkan penglihatan pertamanya lima tahun setelah pembuang di Babel tersebut (Yehezkiel 1:2). Saat itu ia berada di pemukiman orang-orang buangan Yahudi, di tepi sungi Kebar di Tel Abib (Tel Aviv).

Sungai Kebar atau dalam Bahasa Inggris disebut the Khabur atau Little Khabur adalah sebuah sungai yang hulunya berada di Turki dan mengalir melewati Irak kemudian bergabung dengan sungai Tigris di titik antara wilayah Turki, Irak dan Suriah. Babel sendiri saat ini ada di wilayah Irak.

Di awal kitab ini, Yehezkiel menceritakan tentang suatu kendaraan yang juga tahta Allah dengan empat mahluk yang memiliki empat wajah, yaitu wajah manusia, lembu, singa dan rajawali. Penglihatan yang dituliskan di pasal 1-3 kitab Yehezkiel tersebut menceritakan tentang panggilan Allah baginya, bagaimana tangan Tuhan menyertainya, Firman Tuhan ada di dalam dia dan pesan Tuhan melalui dia.

Tuhan memakai kehidupan Yehezkiel untuk mendramatisasi nubuatannya

Beberapa ilustrasi bagaimana Tuhan memakai Yehezkiel untuk meng-ilustrasikan nubuatannya adalah sebagai berikut :

Ia diperintahkan untuk mengambil batu bata dan menggambarkan Yerusalem dalam pengepungan (Yehezkiel 4).

Ia disuruh membuat roti dan membakarnya dengan bahan bakar kotoran manusia, kemudian menjadi makanannya selama ia disuruh berbaring. Hal itu untuk menggambarkan bahwa Israel dibuang ke tengah bangsa-bangsa untuk makan roti najis.

Ia kemudian disuruh mencukur rambutnya dan membaginya untuk dibakar, dipukul keras dengan pedang dan dihamburkan untuk menggambarkan hukuman yang akan terjadi atas bangsa Yahudi (Yehezkiel 5:1-3).

Bahkan Tuhan memakai kematian isteri Yehezkiel sebagai gambaran tentang nubuatannya, ia disuruh Tuhan untuk berkabung namun ia tidak boleh meratap dan menangis karena kematian isteri yang sangat dicintainya (Yehezkiel 24:16). Hal tersebut untuk menubuatkan Israel yang akan berduka atas hancurnya Yerusalem namun tidak bisa melakukan perkabungan.

Ia bahkan sempat menjadi bisu karena orang Yahudi tidak mau mendengarkan peringatannya, dan baru bisa berbicara lagi saat nubuatan Tuhan datang untuk menegur Israel (Yehezkiel 24:27).

Dia memberikan nubuatan tentang masa depan Israel

Selain menubuatkan tentang kehancuran, Yehezkiel juga menubuatkan tentang pemulihan, diantaranya adalah :

Pemulihan dua belas suku Israel yang sebelumnya terpecah menjadi dua kerajaan : Yehuda dan Israel, saat mereka kembali dipulihkan mereka akan menjadi satu bangsa kembali (Yehezkiel 37:15-23). Di pasal tentang pemulihan Israel ini juga dituliskan nubuatan terkenal tentang lembah tulang-tulang kering yang dihidupkan kembali oleh nubuatannya (Yehezkiel 37:1-14).

Dibangunnya kembali Bait Allah yang ketiga. Saat itu Yehezkiel mendapat penglihatan tentang mengukur bangunan bait Allah di sebuah gunung, dan diperintahkan untuk memberitahukan hal itu kepada bangsa Israel. Ukuran tersebut hingga saat ini menjadi tradisi di Israel untuk dipelajari demi mempersiapkan pembangunan Bait Allah yang ketiga (Yehezkiel 40).

Kematian Yehezkiel

Yehezkiel diperkirakan mati sebelum 397 SM, dan dikuburkan di Babel. Pada tahun 397 M, Raja Nebukadnezar mati dan digantikan oleh anaknya yang kemudian membebaskan Raja Yoyakhin dan juga sekelompok besar orang Yahudi. Saat itu Raja Yoyakhin mengunjungi makan Yehezkiel dan membangun kuburannya yang juga berfungsi sebagai Sinagoga. Kuburan ini dipercaya berada di Al Kifl, Irak.

Tradisi Islam juga menganggapnya sebagai nabi

Walau masih diperdebatkan, para cendikiawan Muslim klasik dan modern mengakui bahwa Yehezkiel sebagai nabi. Namanya disebut sebagai Zul-Kifl, dan nama Kifl adalah Bahasa Arab untuk Ezekiel. Bahkan catatan dari cendekiawan Muslim menyatakan bahwa ayah dari Yehezkiel adalah Buzi (Budhi), identik dengan apa yang dicatat di Kitab Yehezkiel.

Hingga saat ini kuburan Yehezkiel yang ada di kota Al Kifl, Irak menjadi tempat ziarah baik orang Yahudi maupun umat Muslim.

Itulah Fakta Alkitab tentang Yehezkiel, kita bisa belajar bagaimana beratnya panggilan dia sebagai seorang nabi. Walau demikian ia tetap taat untuk menyampaikan firman Tuhan kepada umat-Nya. Yehezkiel tetap mengasihi dan melayani Tuhan, walau kehilangan isteri yang sangat ia cintai.

Sumber: https://www.jawaban.com/read/article/id/2020/06/09/518/200609135604/_faktaalkitab_%E2%80%93_yehezkielnabi_yang_tidak_boleh_menangisi_ketika_kematian_istrinya